Pengertian Metode Diskusi

Pengertian Metode Diskusi

Serba Serbi Pendidikan – Sahabat serba serbi pendidikan pada kesempatan ini  kita akan mengkaji tentang Pengertian Metode Diskusi. Dalam dunia pendidikan metode diskusi ini mendapat perhatian karena dengan diskusi merangsang siswa-siswi berfikir atau mengeluarkan pendapatnya sendiri. Oleh karena itu metode diskusi bukanlah hanya percakapan atau pendapat yang bermacam-macam.[1]

Berikut ini akan dijelaskan pengertian metode diskusi yang diambil dari beberapa sumber.
Dalam buku Proses Belajar Mengajar di Sekolah disebutkan bahwa, metode diskusi adalah: suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana guru memberi kesempatan kepada para siswa untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan dan atau menyusun berbagai alternatif pemecahan atas sesuatu masalah.[2]

Dalam buku Metodologi Pembelajaran Agama Islam disebutkan bahwa, metode diskusi adalah suatu cara mempelajari materi pelajaran dengan memperdebatkan masalah yang timbul dan saling mengadu argumentasi secara rasional dan objektif.[3]

Dalam buku Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam disebutkan bahwa metode diskusi adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran di mana guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengadakan pembicaraan ilmiah guna memngumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternatif pemecahan atas suatu masalah.[4]

Dari beberapa pengertian maka secara umum dapat dijelaskan metode diskusi adalah: suatu cara interaksi edukatif dalam mempelajari bahan atau penyampaian materi pelajaran dengan jalan memperdebatkan permasalahan yang ada sehingga menimbulkan pengertian, pemahaman, serta perubahan tingkah laku siswa seperti yang dirumuskan dalam tujuan instruksionalnya.

1.     Relevansi Metode Diskusi
Teknik diskusi sebagai metode belajar mengajar lebih dan diperlukan apabila guru hendak:
  1. a.     Memanfaatkan berbagai kemampuan yang dimiliki oleh para siswa
  2. b.Memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menyalurkan kemampuannya masing-masing.
  3. c.Memperoleh umpan balik dari para siswa tntang apakah tujuan telah dirumuskan telah tercapai.
  4. d.     Membantu para siswa belajar berfikir teoritis dan praktis lewat pelajaran dan kegiatan sekolah.
  5. e.     Membantu para siswa belajar menilai kemampuan dan peranan diri sendiri maupun orang lain.
  6. f.      Membantu para siswa menyadari dan mampu merumuskan berbagai masalah yang dilihat baik dari pengalaman sendiri maupun dari pelajaran sekolah.
  7. g.     Mengembangkan  motivasi untuk belajar lebih lanjut.[5]

2.     Peranan Guru dalam Diskusi
Dalam tekhnik diskusi peranan guru amatlah penting yaitu:
a.     Guru sebagai ahli (expert)
Sebagai seorang yang ahli, guru tentunya mempunyai pengetahuan yang lebih luas mengenai berbagai hal. Di sini guru dapat memberitahu, menjawab pertanyaan atau mengkaji (menilai) segala sesuatu yang sedang didskusikan oleh para siswa. Hal ini sesuai dengan tugas utamanya yaitu guru sebagai agen of instruction.
b.     Guru sebagai pengawas
Agar dapat berjalan dengan lancar, benar dan dapat mencapai tujuan, maka gurupun harus bertindak sebagai pengawas dan penilai. Dengan kata lain dalam format diskusi ini guru menentukan tujuan dan prosedur untuk mencapainya.
c.     Guru sebagai penghubung kemasyarakatan
Dalam hal ini guru dapat memperjelas dan menunjukan jalan-jalan pemecahan sesuai kriteria yang ada dan hidup dalam masyarakat. Peranan guru disini adalah sebagai sosializing agent [6]
3.     Macam-Macam Diskusi
Ada beberapa diskusi yang dapat dilakukan oleh guru dalam membimbing belajar siswa.
a.     Whole Group
Whole group adalah bentuk diskusi kelas dimana para pesertanya duduk setengah lingkaran. Dalam diskusi ini guru bertindak sebagai pemimpin dan topik yang akan dibahas telah direncanakan sebelumnya.
b.     Diskusi Kelompok
Dalam diskusi kelompok biasanya dapat berupa diskusi kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang peserta dan juga diskusi kelompok besar yang terdiri 7-15 orang anggota. Dalam diskusi ini dipimpin oleh seorang ketua dan seorang sekretaris. Para anggota diberi kesempatan berbicara atau mengemukakan pendapat dalam pemecahan masalah.
c.     Buzz Group
Bentuk diskusi ini terdiri dari kelas yang dibagi-bagi menjadi kelompok. Kelompok kecil yang terdiri 3-4 orang peserta. Diskusi ini biasanya dilakukan ditengah-tengah pelajaran atau diakhir pelajaran dengan maksud untuk memperjelas atau mempertajam kerangka bahan pelajaran atau sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang muncul.
d.     Panel
Yang dimaksud panel adalah diskusi yang diikuti oleh banyak murid sebagai peserta, yang dibagi kepada aktif dan peserta tidak aktif. Peserta aktif langsung mengadakan diskusi, sedang peserta tidak aktif sebagai pendengar.
e.     Diskusi Simposium
Dalam diskusi ini permasalahan diantarkan seorang atau lebih pembicara atau pemrasaran. Pemrasaran boleh berpendapat berbeda-beda terhadap suatu masalah, sedangkan peserta menanggapi apa yang telah dikemukakan pemrasaran.[7]
4.     Fungsi Metode Diskusi
Metode diskusi berfungsi sebagai:
a.     Untuk merangsang murid-murid berfikir dan mengeluarkan pendapatnya sendiri, serta ikut menyumbangkan fikiran-fikiran dalam masalah bersama.
b.     Untuk mengambil satu jawaban akhir atau rangkaian jawaban yang didasarkan atas pertimbangan yang seksama.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metode diskusi berfungsi untuk mengembangkan fikiran-fikian dalam masalah bersama dan kesanggupan untuk mendapatkan jawaban atau rangkaian jawaban yang didasarkan atas pertimbangan yang seksama.[8]
    Demikian Kajian kita tentang Pengertian Metode Diskusi Semoga Bermanfaat



[1] Proyek Pembinaan Sarana dan Prasarana Perguruan Tinggi Agama, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Direktorat Jenderal Kepemimpinan Kelembagaan Agama Islam, Jakarta, 1984, hal. 230.
[2] B. Suryo Subroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Rineka Cipta, Jakarta, 1997, hal. 180.
[3] M. Basyiruddin Usman, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, Ciputat Pers, Jakarta, 2002, hal. 36.
[4] Armai Arief, Pengantar dan Metodologi Pendidikan Islam, Ciputat Pers, Jakarta, 2002, hal. 146.
[5] Suryo Subroto, Loc. Cit., hal. 180
[6] M. Basyiruddin Usman, Op. Cit., hal. 36-37
[7] Proyek Pembinaan Perguruan Tinggi Agama/IAIN di Pusat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Direktorat Pembinaan Perguruan Tinggi Agama Islam, Jakarta, 1980, hal. 235.
[8] Proyek Pembinaan Prasara dan Sarana Perguruan Tinggi Agama, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Jakarta, 1984, hal. 230.

0 Response to "Pengertian Metode Diskusi"

Post a Comment

sumonggo tinggalkan salam