Pengertian
Metode Dakwah
Serba Serbi Pendidikan – sahabat serba serbi pendidikan pada
kesempatan ini kita akan mengkaji tentang Pengertian Metode Dakwah. Ditinjau
dari segi bahasa metode berasal dari dua perkataan yaitu meta (melalui)
dan hodos (jalan,cara). Dengan demikian dapat diartikan bahwa metode
adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan.[1]
Sedangkan secara harfiyah dakwah merupakan masdar dari fi’il (kata
kerja) da’a dengan arti ajakan, seruan, panggilan, undangan. Selain itu
terdapat varian makna dari etimologi dakwah. Dakwah berarti do’a dan lainya.[2]
Sedangkan pada umumnya arti dakwah adalah mengajak manusia untuk mengerjakan
kebaikan dan mengikuti petunjuk, menyuruh mereka berbuat baik dan melarang
mereka dari perbuatan jelek agar mereka mendapat kebahagiaan di dunia dan di
akhirat.
Berdasarkan pengertian diatas dapat diambil pengertian bahwa metode
dakwah adalah cara-cara tertentu yang dilakukan oleh seorang Da’i kepada mad’u
untuk mencapai suatu tujuan atas dasar hikmah dan kasih sayang. Hal ini
mengandung arti bahwa pendekatan dakwah harus bertumpu pada suatu pandangan human
oriented menempatkan penghargaan mulia atas diri manusia. [3]
Samsul Munir Amin mendefenisikan metode dakwah adalah cara-cara
penyampaian dakwah, baik individu,
kelompok maupun masyarakat luas agar pesan dawah tersebut mudah diterima.[4]
Pengertian lain menyebutkan bahwa metode dakwah adalah jalan atau cara untuk
mencapai tujuan dakwah yang dilaksanakan secara efektif dan efesien.[5]
Mengacu pada beberapa pendapat yang tersebut di atas, dapat
disimpulkan bahwa yang dimaksud metode dakwah adalah cara-cara berdakwah baik
kepada individu, kelompok maupun masyarakat yang efektif dan efesien, untuk
mencapai tujuan dakwah dengan dasar hikmah dan kasih sayang agar mendapatkan
kebahagiaan dunia dan akhirat. Metode
dakwah merupakan unsur dakwah yang harus diperhatikan untuk tercapainya tujuan
dakwah. Kegiatan-kegiatan dakwah yang telah direncanakan akan membawa hasil
bilamana dilaksanakan dengan menggunakan cara-cara yang tepat. Cara-cara yang
tepat telah tercantum dalam al-Qur’an surat an-Nahl ayat 125, sebagai berikut :
Artinya :“Serulah ke jalan Tuhanmu (al-Islam)
dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang
baik.” [6]
Ayat tersebut di atas merupakan pedoman pokok tentang metode
dakwah, yaitu cara bagaimana dakwah disampaikan kepada obyek dakwah yang
berbeda tingkatan.
Jelasnya bahwa prinsip-prinsip dakwah Islam tidaklah menunjukkan
kekakuan (terpancang pada satu atau dua metode saja) akan tetapi selalu
menampakkan kefleksibelannya. Perintah dakwah dalam Islam tidak mengharuskan
secepatnya dengan satu cara atau satu metode saja, namun berbagai cara harus
dikerjakan sesuai dengan keadaan obyek dakwahnya, kemampuan masing-masing Da’i
dan atas kebijaksanaannya sendiri-sendiri dan lain sebagainya. Aplikasi metode
dakwah tidak cukup hanya dengan menggunakan metode tradisional saja akan tetapi
perlu adanya efektifitas metode yang sesuai dengan keadaan dan situasi zaman di
era sekarang. Setelah mengetahui hakikat dan prinsip-prinsip penggunaan metode
dakwah maka harus mengetahui pula faktor-faktor yang mempengaruhi pengunaan
metode dakwah, agar metode dakwah dapat digunakan secara efektif dan efesien.
Samsul Munir Amin dalam bukunya Ilmu
dakwah menjelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan
metode dakwah. Adapun faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan metode dakwah
antara lain: Pertama, Tujuan dakwah
dengan berbagai jenis dan fungsinya. Kedua,
Sasaran dakwah, baik masyarakat atau individual dengan segala kebijakan,
tingkat usia, pendidikan, peradaban (kebudayaan), dan lain sebagainya. Ketiga, situasi dan kondisi yang
beraneka ragam dengan keadaannya. Keempat,
media yang tersedia dengan berbagai macam kuantitas dan kualitas. Kelima, kemampuan seorang Da’i atau
mubaligh.[7]
Faktor Da’i sangat mempengaruhi dalam pemilihan metode dakwah.
Berhasil dan tidak dakwah tergantung oleh kemampuan yang dimiliki oleh Da’i,
karena metode tak ubahnya suatu alat. Jadi, berfungsi dan tidaknya tergantung
dari pengguna, yakni seorang Da’i. Kemampuan Da’i yang berbeda-beda akan
berbeda pula dalam memilih metode dakwah. Da’i memiliki kelebihan dan
kesanggupan yang berbeda-beda, memungkinkan dalam melaksanakan dakwah sesuai
dengan kemampuan yang dimiliki, sehingga metode yang dipakai berbeda pula. Pedoman
pokok metode dakwah serta faktor yang mempengaruhinya tersebut di atas,
sangatlah memerlukan metode dakwah yang tepat untuk digunakan dan dipilih
sesuai dengan keadaan dan situasi yang dihadapi masyarakat supaya mencapai
tujuan yang diharapkan.
Lebih jelasnya lagi kami akan menguraikan tentang macam-macam
metode dakwah yang sekiranya dapat digunakan sesuai dengan situasi dan kondisi di
masyarakat.
Demikian Kajian kita tentang Pengertian Metode Dakwah Semoga
Bermanfaat
[1]
Munzier Suparta dan Harjani Hefni, Metode Dakwah, Prenada Media, Jakarta,
2003. hlm. 6.
[2]
M. Ridho Syabibi, Metodologi Ilmu Dakwah (kajian teologis dakwah ikhwan
al-safa,), Pustaka Pelajar, Yogjakarta,
2008, hlm. 42.
[3]Munzier
Suparta dan Harjani Hefni,Op.Cit, hlm.7-8.
[4]
Samsul Munir A. Ilmu Dakwah, AMZAH,
Jakarta, 2009, hlm. 13.
[5]
Ibid, hlm. 96.
[6]
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, J-ART, Bandung, 2007,
hlm. 412.
[7] Samsul Munir Amin, Op.Cit,
hlm. 97.
0 Response to "Pengertian Metode Dakwah"
Post a Comment
sumonggo tinggalkan salam