Pedoman hidup umat Islam adalah al-Qur’an. Al-Qur’an adalah pedoman sepanjang hayat, di dunia bermanfaat di akhirat menjadi penyelamat. Semangat belajar al-Qur’an merupakan bagian tak terpisahkan dalam upaya untuk belajar membacanya, memahaminya, dan mengamalkannya termasuk mempelajari tajwidnya. Tak cukup hanya niat dan ucapan tetapi harus sinergi antara niat, ucapan, dan pelaksanaan. Sehubungan dengan membaca al-Qur’an, semangat belajar harus terus tumbuh dan berkembang sehingga anggapan buta huruf al-Qur’an, gagap baca al-Qur-an dapat terbantahkan. Sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan belajar membaca al-Qur’an dengan benar, dalam bab ini kita akan mempelajari hukum mad ṣilah, mad badal, mad tamkin, dan mad farqi.
Pembagian Mad Shilah
Pembagian mad shilah dalam ilmu tajwid ada 2 yaitu,
- Mad Shilah Qashirah ( مَدْ صِلَةْ قَصِيْرَةْ )
- Mad Shilah Thawilah ( مَدْ صِلَةْ طَوِيْلَةْ )
Mad Shilah Qashirah
Kata shilah menurut bahasa artinya hubungan, sedangkan qashirah artinya pendek. Jadi yang dinamakan mad shilah qashirah menurut istilah adalah bacaan yang dibaca panjang karena ada Ha’ Dhomir sebelumnya bertemu huruf yang berharakat dan dibaca pendek karena ada Ha’ Dhomir yang dihubungkan dengan huruf sukun atau tasydid.
Hukum Bacaan Mad Shilah Qashirah
Hukum bacaan disebut mad shilah qashirah adalah apabila ada Ha’ Dhomir ( ﻪ , ه ) yang berada sesudah huruf yang berharakat, kecuali huruf mati atau sukun dan tidak pula dihubungkan dengan huruf berikutnya, seperti bacaan tasydid atau huruf mati atau sukun.
Cara membaca hukum mad shilah qashirah yaitu dibaca dengan panjang 1 alif atau 2 harakat / ketukan, seperti panjang Mad Thobi’i.
Contoh Bacaan Mad Shilah Qashirah
Berikut adalah contoh hukum bacaan mad shilah qashirah yang terdapat pada surat dan ayat yang terkandung didalam Al Qur’an, diantaranya:
1. Surat Al Ikhlas Ayat 4:
وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ
2. Surat Al Qari’ah Ayat 9:
فَاُمُّهٗ هَاوِيَةٌ
3. Surat Al ‘Adiyat Ayat 6:
اِنَّ الْاِنْسَانَ لِرَبِّهٖ لَكَنُوْدٌ
4. Surat Al ‘Adiyat Ayat 7:
وَاِنَّهٗ عَلٰى ذٰلِكَ لَشَهِيْدٌۚ
5. Surat Al ‘Adiyat Ayat 8:
وَاِنَّهٗ لِحُبِّ الْخَيْرِ لَشَدِيْدٌ
6. Surat Al Lail Ayat 19:
وَمَا لِاَحَدٍ عِنْدَهٗ مِنْ نِّعْمَةٍ تُجْزٰىٓۙ
7. Surat Al Fajr Ayat 15:
اِذَا مَا ابْتَلٰىهُ رَبُّهٗ فَاَكْرَمَهٗ وَنَعَّمَهٗۙ
Berikut ini adalah pengecualian hukum bacaan mad shilah qashirah, diantarannya:
1. Ha’ Dhomir ( ﻪ , ه ) yang didahului huruf sukun/mati. Cara membacanya tidak boleh dipanjangkan. Contohnya:
Bacaan | Dibaca |
وَاسْتَغْفِرْهُ | Wastaghfirhu |
مِنْ اَخِيْهِ | Min akhiihi |
وَبَنِيْهِ | Wabaniihi |
وَرَضُوْا عَنْهُ | Waradluu ‘anhu |
عَلَيْهِ اَحَدْ | ‘Alaihi ahad |
Kecuali satu didalam Al Qur’an dalam surat al furqan ayat 69, yaitu pada lafal فِيْهٖ مُهَانًا harus dibaca panjang 1 alif atau 2 harakat/ketukan.
2. Ha’ Dhomir ( ﻪ , ه ) yang sesudahnya ada huruf sukun/mati atau huruf yang bertasydid. Cara membacanya tidak boleh dipanjangkan. Contohnya:
وَجْهِ رَبِّهِ الْاَعْلٰى – فَيُعَدِّبُهُ اللّٰهُ الْعَدَابَ – وَهَدَيْنٰهُ النَّجْدَيْنِ – اَنْ رَّاٰهُ اسْتَغْنٰى
Mad Shilah Thawilah
Kata shilah artinya hubungan, sedangkan kata thawilah menurut bahasa artinya panjang. Jadi yang dinamakan mad shilah thawilah menurut istilah adalah bacaan yang dibaca panjang karena ada hukum mad shilah qashirah yang dihubungkan dengan huruf hamzah ( ء , أ ). Mad shilah thawilah boleh dibaca panjang sampai 2 setengah alif atau 5 harakat/ketukan.
Hukum Bacaan Mad Shilah Thawilah
Hukum bacaan disebut mad shilah thawilah adalah apabila ada hukum mad shilah thawilah bertemu dengan hamzah ( ء , أ ) dalam satu kalimat.
Cara membaca hukum mad shilah thawilah yaitu dibaca seperti Mad Jaiz Munfasil artinya boleh dibaca dengan panjang 1 alif (2 harakat) maupun 2 setengah alif (5 harakat).
Contoh Bacaan Mad Shilah Thawilah
Berikut ini adalah contoh hukum bacaan mad shilah thawilah pada surat dan ayat yang terkandung didalam Al Quran, diantaranya:
1. Surat Al Humazah Ayat 3:
يَحْسَبُ اَنَّ مَالَهٗٓ اَخْلَدَهٗ
2. Surat Al Lail Ayat 11:
وَمَا يُغْنِيْ عَنْهُ مَالُهٗٓ اِذَا تَرَدّٰىٓ
3. Surat Al Furqan Ayat 3:
وَاتَّخَذُوْا مِنْ دُوْنِهٖٓ اٰلِهَةً
4. Surat Al Anbiya’ Ayat 24:
اَمِ اتَّخَذُوْا مِنْ دُوْنِهٖٓ اٰلِهَةً
5. Surat Al Fajr Ayat 26:
وَّلَا يُوْثِقُ وَثَاقَهٗٓ اَحَدٌ
TUGAS
- Siapkan al-Qur’an sebagai media dan sumber belajar!
- Carilah hukum mad ṣilah qaṣirah dan ṭawilah dalam al-Qur’an !
- tuliskan dalam bentuk kolom dibawah ini!
- kemudian foto dan upload melalui e-learning menu tugas ketrampilan!
0 Response to "PENGERTIAN MAD SILAH"
Post a Comment
sumonggo tinggalkan salam