Pedoman hidup umat Islam adalah al-Qur’an. Al-Qur’an adalah pedoman sepanjang hayat, di dunia bermanfaat di akhirat menjadi penyelamat. Semangat belajar al-Qur’an merupakan bagian tak terpisahkan dalam upaya untuk belajar membacanya, memahaminya, dan mengamalkannya termasuk mempelajari tajwidnya. Tak cukup hanya niat dan ucapan tetapi harus sinergi antara niat, ucapan, dan pelaksanaan. Sehubungan dengan membaca al-Qur’an, semangat belajar harus terus tumbuh dan berkembang sehingga anggapan buta huruf al-Qur’an, gagap baca al-Qur-an dapat terbantahkan. Sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan belajar membaca al-Qur’an dengan benar, dalam bab ini kita akan mempelajari hukum MAD TAMKIN DAN MAD FARQI
MAD TAMKIN
Tamkin secara bahasa artinya penetapan, pemantapan, atau penguatan. Menurut Istilah mad tamkin adalah apabila ada dua ya dalam satu kalimat, ya pertama bertasydid, ya ke dua sukun. Cara membacanya dengan memantapkan bunyi ya yang bertasydid dengan ditekan dan ditahan dua harakat. Terdapat banyak contoh dalam al-Qur’an, diantaranya : QS. al-Baqoroh (2): 61, 213, dan QS. Ali Imron (3):80
MAD FARQI
Farqi secara bahasa artinya pembeda. Menurut istilah mad farqi adalah bacaan yang berfungsi untuk membedakan kalimat istifham (pertanyaan) dan khabar (keterangan). Atau dengan bahasa lain, mad dibaca panjang dengan tujuan untuk membedakan antara kalimat tanya dan bukan kalimat tanya. Cara membaca mad Farqi dibaca 3 alif atau 6 harakat
Dalam al-Qur’an mad farqi hanya terdapat pada:
0 Response to "MAD TAMKIN DAN MAD FARQI"
Post a Comment
sumonggo tinggalkan salam