Soal Ulangan - sahabat soal ulangan pada kesempatan ini kita akan belajar tentang Proses Hijrah Nabi Muhammad Ke Madinah. Ketika kafir Quraisy mengetahui adanya perjanjian antara Nabi dan orang-orang Yasrib, mereka semakin keras menyiksa umat Islam. Hal ini membuat Nabi memerintahkan umat Islam di Makkah berhijrah ke Yasrib. Sehingga Umat Islam semuanya telah hijrah ke Madinah, kecuali Abu Bakar dan Ali bin Abi Thalib. Keduanya menemani Nabi Muhammad Saw sampai mendapat perintah dari Allah Swt untuk berhijrah ke Madinah. Nabi Muhammad telah memPersiapkan hijrah hampir dua bulan dengan perencanaan yang matang. Beliau menyiapkan rencana dengan melihat situasi dan kondisi di kota Makkah. Peristiwa hijrah adalah strategi yang luar biasa yang diperhitungkan dengan matang mengenai waktu, pemilihan orang-orang yang bisa dipercaya dan profesioanal . Adapun proses hijrah nabi Muhammad dengan langkahlangkah sebagai berikut
a. Ali Menggantikan Nabi Muhammad di Tempat Tidurnya
Kafir Quraisy berencana membunuh Muhammad untuk mencegah nabi Saw hijrah ke Madinah. Pada saat itu umat Islam di Makkah tinggal sedikit. Sebelum turun perintah hijrah kepada nabi Muhammad, beliau sudah meminta Abu Bakar untuk menemaninya. Setelah itu, Abu Bakar menyiapkan dua ekor untanya yang diserahkan pemeliharaannya kepada Abdullah bin Arqayat sampai nanti tiba waktunya diperlukan. Ketika turun perintah hijrah dari Allah Swt, Nabi Muhammad Saw dan Abu Bakar meninggalkan Makkah secara diam-diam untuk hijrah ke Madinah.
Malam itu adalah malam Persiapan Quraisy untuk melaksanakan keputusan mereka untk membunuh Rasulullah. Mereka berkumpul disekeliling pintu rumah, sedang Nabi Muhammad berada di dalamnya ketika tiba waktunya Nabi keluar, Nabi memerintahkan putra pamannya, Ali bin Abi Thalib untuk berbaring ditempat tidur Nabi Muhammad dengan memamakai selimut yang sering dipakai Nabi. Mereka terus mengintip dari celah-celah pintu untuk mengetahui keberadaanya. Saat Nabi keluar melewati para pemuda Quraisy sambil membaca:
وَجَعَلْنَا مِنْۢ بَيْنِ اَيْدِيْهِمْ سَدًّا وَّمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَاَغْشَيْنٰهُمْ فَهُمْ لَا يُبْصِرُوْنَ - ٩
Artinya : Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat (Yasin;9).
Maka Allah menidurkan mereka sehingga tidak ada seorangpun yang melihatnya.
b. Gua Tsur
Setelah Nabi keluar terus berjalan hingga bertemu dengan Abu Bakar as-Siddiq sesuai dengan dengan yang direncanakanya. Nabi Muhammad dan Abu Bakar melakukan perjalanan pergi ke Madinah melalui arah selatan dalam rangka mengelabui kafir Quraisy. Mereka berdua menetap di dalam gua Tsur pada hari Jum’at, Sabtu, dan Ahad. Gua Tsur terletak di Jabal Tsur yang berjarak lima kilometer sebelah selatan Kota Makkah.
Setelah orang-orang Quraisy menyadari akan tipu daya mereka dan mereka sadar mereka hanya menjaga Ali, maka mereka marah dan membawa Ali ke Masjidil haram dan menyiksanya setelah puas mereka melepaskan Ali. Lalu mereka mengirim orangorang untuk mencari Nabi Muhammad di segala penjuru. Mereka menjanjikan hadiah bagi siapa yang bisa menangkap Nabi Muhammad dengan hadiah seratus unta.
Selama berada di gua Tsur, Nabi Muhammad telah merencakan secara matang untuk mengamankan proses hijrahnya, untuk membantu kelancaran proses hijrah Nabi dibantu orang-orang yang bisa dipercaya, diantaranya:
- Abdullah bin Abu Bakar pemuda yang cerdas mendatangi gua setiap malam dan menyampaikan berita tentang rencana dan kegiatan kafir Quraisy. Sebelum fajar ia sudah kembali ke Makkah sehingga seolah-olah ia selalu berada di Makkah.
- Amar bin Fuhairah adalah mantan budak Abubakar, dia bertugas menghapus jejakjejak kaki Abdullah dan Asma dengan menggiring domba-domba gembalaannya ke dalam gua pada malam hari sehingga Nabi Muhammad Saw dan Abu Bakar bisa minum susu domba. Amar menggiring kembali domba-dombanya ke Makkah sebelum fajar setelah Abdullah bin Abu Bakar kembali ke Makkah, agar jejak kaki Abdullah terhapus oleh jejak domba-domba itu.
- Asma binti Abu Bakar adalah wanita yang bertugas menghantarkan makanan. Selalu menghantarkan makan kepada Nabi Muhammad dan Abu Bakar saat malam tiba saat itu Asma sedang hamil 5 bulan. Jadi orang Quraisy tidak curiga karena orang hamil pasti mungkin melakukan perjalanan jauh.
- Abdullah bin Arqayat, seorang kafir yang dapat dipercaya dan bekerja sebagai pemandu yang diupah oleh Abu Bakar datang ke gua Tsur, setelah hari ke-tiga, membawa dua ekor onta
Pada waktu itu Abu Bakar menawarkan satu dari unta itu kepada Nabi Saw sebagai hadiah. Namun beliau Nabi Muhammad Saw. memaksa membeli unta itu. Abu Bakar pun akhirnya bersedia menerima pembayaran sebesar empat ratus dirham. Unta dikenal sebagai unta Nabi Saw yang dinamai Quswa. Dan saat waktu yang aman karena pencarian berhenti maka mereka berdua memulai perjalanan menuju Madinah dengan dipandu oleh Abdullah bin Arqayat
c. Suraqah dan Pengejaranya Terhadap Nabi Muhammad
Setelah Nabi Muhammad tidak ada di rumah dan sudah keluar dari Makkah, maka Kafir Quraisy mengadakan sayembara dengan hadiah seratus ekor unta bagi orang yang dapat menyerahkan Nabi Muhammad Saw. Ketika suraqah berada di majeleis kaumnya bani Mudlaj, tiba-tiba datang salah seorang dari mereka dia berkata: tadi aku melihat bayang-bayang orang di pantai, saya kira itu Muhammad dan rombonganya. mereka yakin itu adalah Muhammad dan sahabatnya. Suraqah bin Malik bin Ju’syum, salah seorang dari Quraisy, juga ingin memperoleh hadiah seratus ekor unta. Tetapi ia ingin memperoleh hadiah seorang diri saja. Ia mengelabui orang-orang dengan mengatakan bahwa itu bukan Muhammad tapi Fualn bin fulan yang sedang mencri untanya yang hilang. Tetapi diam-diam ia menyuruh pembantunya untuk menyiapkan kuda dan perlengkapannya. Ketika tidak ada orang yang melihatnya, ia segera memacu kendaraannya ke pesisir yang ditunjukkan orang tersebut. Suraqah mengendarai kuda yang cepat, sehingga ia bisa mengejar rombongan hijrah Nabi SAW tersebut dan jaraknya semakin dekat. Nabi Saw tetap tenang, sementara Abu Bakar yang duduk di boncengan unta Nabi SAW, terlihat cemas dan berkali-kali melihat ke belakang.
Setelah suraqah sudah semakin dengan Nabi, maka terplesetlah kudanya dan suraqah terjatuh lau ia bangkit lagi dan menaiki kudanya lalu berlahan mengejar Nabi setelah dekat tersungkurlah kuda suraqah yang mengakibatkan jatuhnya suraqah, masih belum puas suraqah bangkit lagi dan mengejar Nabi setelah dekat tiba-tiba kaki kuda bagian depan milik suraqah amblas kedalam tanah hingga mencapai batas lutut kuda tersebut, maka jatuhlah dirinya. Kemudian dia menghentakkan kudanya hingga bangkit, begitu kuda itu mengeluarkan kakinya dari tanah tiba-tiba keluarlah debu yang membumbung tinggi dari situ maka sadarlah Suraqah bahwa orang yang dikejarnya bukanlah orang sembarangan
Setelah berhasil membebaskan kudanya dan tidak ada lagi niat untuk menangkap atau membunuh Nabi Muhammad Saw, ia berhasil mendekati rombongan beliau dan memanggilnya. Setelah berhadapan dengan Nabi SAW, ia meminta maaf dan memohon untuk tidak diapa-apakan. Ia juga menawarkan untuk memberikan perbekalan yang dibawanya. Nabi Muhammad memaafkannya tetapi menolak pemberiannya, hanya saja beliau meminta untuk merahasiakan pertemuannya itu.
Sesaat kemudian Nabi berkata pada Suraqah, "Wahai Suraqah, bagaimana perasaanmu jika engkau memakai dua gelang Kisra?" “Kisra bin Hurmuz?" Suraqah tercengang tak mengerti. Nabi tersenyum memandang ekspresi Suraqah, tetapi beliau tidak menjelaskan lebih lanjut. Kemudian beliau meninggalkannya meneruskan perjalanan hijrah. Pada masa kekhalifahan Umar bin Khaththab, datang ghanimah dari Persia yang telah dikalahkan pasukan muslim. Umar teringat akan kisah Nabi Muhammad bersama Suraqah, ia mencari dua gelang Kisra di antara tumpukan ghanimah. Setelah ditemukan, Umar memanggil Suraqah dan berkata, "Pakailah dua gelang ini, naiklah ke mimbar dan angkat tanganmu, lalu katakan, : Mahabenar Allah dan RasulNya."
d. Masjid Quba'
Nabi Muhammad Saw dan Abu Bakar sampai di Quba’, Setelah menempuh perjalanan 7 hari sebuah desa yang terletak dua mil di selatan Madinah. Beliau tinggal di quba selama beberapa malam. Beiau juga membangun Masjid dan merupakan Masjid pertama dalam sejarah Islam. Beliau tinggal di Quba’ selama empat hari. Pada Jum’at pagi beliau berangkat dari Quba’ menuju ke Madinah. Ketika sampai di perkampungan Bani Salim bin Auf, waktu shalat Jum’at tiba. Nabi Muhammad melaksanakan shalat jumat disana. Inilah Jum’at dan khutbah yang pertama dalam Islam
e. Tiba di Madinah Setiba nabi Muhammad Saw di Madinah,
Program pertama beliau adalah menentukan tempat di mana akan dibangun Masjid. Beliau melepaskan untanya dan menetapkan tempat berhenti untanya sebagai masjid. Ternyata untanya berhenti di tanah milik dua orang anak yatim. Maka Nabi Saw minta keduanya untuk menjual tanahnya. Namun keduanya ingin memberikan tanahnya sebagai hadiah. Tapi Nabi Saw tetap ingin membayar harga tanah itu sebesar sepuluh dinar. Dan Abu Bakar menyerahkan uang kepada mereka berdua Nabi Muhammad Saw tinggal di rumah Abu Ayyub al Anshari sampai selesai pembangunan Masjid Nabawi dan tempat tinggal beliau. Seluruh sahabat bersama Nabi Saw ikut membangun Masjid Nabawi, sebagaimana mereka melakukan bersama-sama dalam pembangunan Masjid Quba'
Beberapa hari kemudian, istri Nabi Muhammad ; Saudah ra; dua putri beliau Fatimah ra. dan Ummu Kulsum , Usamah bin Zaid , ‘Aisyah dan Ummu Aiman juga menyusul hijrah ke Madinah dibawah kawalan Abdullah bin Abu Bakar . Adapun putri beliau seorang lagi, Zainab, baru diijinkan hijrah ke Madinah setelah terjadi peperangan Badar.
Di Madinah, Rasulullah Saw. memanjatkan doa :
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى أَخْبَرَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُحَمَّدٍ الْمَدَنِيُّ عَنْ سُهَيْلِ بْنِ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُؤْتَى بِأَوَّلِ الثَّمَرِ فَيَقُولُ اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي مَدِينَتِنَا وَفِي ثِمَارِنَا وَفِي مُدِّنَا وَفِي صَاعِنَا بَرَكَةً مَعَ بَرَكَةٍ ثُمَّ يُعْطِيهِ أَصْغَرَ مَنْ يَحْضُرُهُ مِنْ الْوِلْدَانِ
Artinya : Ya Allah, berkahilah buah-buahan kami, berkahilah kota kami, berkahilah Sha' kami, & berkahilah Mud kami. Ya Allah, Nabi Ibrahim adl hamba-Mu & kekasih-Mu. Sedangkan aku adl hamba & Nabi-Mu. Dia berdo'a kepada-Mu bagi kemakmuran Makkah, & aku berdo'a kepada-Mu bagi kemakmuran Madinah, seperti Ibrahim mendo'akan kota Makkah (HR. Muslim :2437)
Reaksi Kafir Quraisy terhadap Hijrah Nabi Muhammad ke Madinah
Ketika tokoh dan masyarakat Kafir Quraisy mendengar keinginan dan Persiapan Nabi Muhammad akan pergi meninggalkan kota Makkah menuju yasrib, mereka melakukan pertemuan di Darun Nadwah. Pertemuan tersebut terjadi pada hari kamis 26 shafar tahun ke 14 kenabian bertepatan pada tanggal 12 september 622 M. Dihadiri oleh seluruh suku Quraisy. Pertemuan bertujuan, antara lain mengatur strategi menghalangi dan membunuh nabi Muhammad. Hal ini membuat nabi segera memerintahkan umat Islam untuk hijrah ke Yasrib. Dalam waktu dua bulan, hampir semua umat Islam kurang lebih 150 orang, telah meninggalkan kota Makkah. Hanya Ali dan Abu Bakar tetap tinggal di Makkah bersama nabi.
Dari hasil pertemuan di Darun Nadwah ada beberapa usulan terkait tindakanyang akan mereka terapkan kepada nabi Muhammad, diantaranya : 1. membiarkan beliau sampai hijrah ke Madinah dengan sendirinya. 2. memenjarakannya. 3. membunuhnya.
Pada awalnya mereka memutuskan untuk membiarkan Nabi Muhammad Saw hijrah ke Madinah. Tapi keputusan ini tidak akan dapat memecahkan masalah. Karena kepergian Nabi Muhammad Saw dari Makkah boleh jadi akan menyiapkan kubu Yasrib (Madinah) untuk memerangi mereka. Jika mereka memilih kedua yaitu memenjarakannya, akan memicu Umat Islam untuk membebaskannya
Maka mereka memutuskan untuk membunuh Rasulullah Saw. Dengan setiap suku di wakili para pemuda kekar, mana kala Nabi Muhammad keluar mereka akan memukul secara bersamaan yang berarti tanggung jawab pembunuhan ini akan dipikul oleh seluruh suku. Sehingga ketika bani abdi manaf ingin menuntut balas maka tidak bisa menuntut semua. Sampai pada suatu malam, para algojo menyerang rumah Rasulullah dan hendak membunuh beliau Saw. Pada saat itulah malaikat pembawa wahyu turun, mengabarkan rencana kafir Quraisy kepada Rasulullah Saw sebagaimana yang dinyatakan dalam alQur’an,
وَاِذْ يَمْكُرُ بِكَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لِيُثْبِتُوْكَ اَوْ يَقْتُلُوْكَ اَوْ يُخْرِجُوْكَۗ وَيَمْكُرُوْنَ وَيَمْكُرُ اللّٰهُ ۗوَاللّٰهُ خَيْرُ الْمَاكِرِيْنَ
“Dan (ingatlah) ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya-upaya untuk menangkap dan memenjarakanmu, membunuhmu, atau mengusirmu (dari Makkah). Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaikbaik pembalas tipu daya.” (Qs. Al-Anfal [8]:30)
Pada saat itulah, Nabi Muhammad mendapat perintah untuk hijrah. Beliau keluar dari rumah secara diam-diam. Berbagai usaha kafir Quraisy untuk mencegah Nabi Muhammad Saw hijrah ke Madinah. Pada akhirnya usaha mereka tidak mendapatkan hasil. Nabi Muhammad Saw menjalankan hijrah dengan rencana, sejak Persiapan sampai pelaksanaan. Akhirnya, Nabi Muhammad Saw samapai ke Yasrib dengan selamat.
Setelah Nabi Muhammad Saw meniinggalkan Makkah, kafir Quraisy tidak menyiksa keluarganya karena 2 alasan:
- Ketika kafir Quraisy mengetahui bahwa nabi Muhammad Saw telah keluar dari Makkah dan rencana mereka telah gagal, mereka menyeret Ali bin Abi Thalib ke Masjid al-Haram. Mereka baru membebaskan Ali bin Abi Thalib setelah menghajarnya
- Tujuan kafir Quraisy hanya satu, yaitu membunuh Nabi Muhammad Saw. Karena mereka menganggap bahwa satu-satunya cara memadamkan Islam adalah dengan membunuh nabi Saw. Karena itu, mereka tidak ada urusan dengan orang lain dan mereka tidak mau bentrok dengan orang lain selain beliau Nabi Muhammad Saw.
Sedangkan alasan kafir Quraisy tidak menyiksa Umat Islam setelah Nabi Saw hijrah adalah:
- Mayoritas Umat Islam telah hijrah sebelum Rasulullah Saw. Karena sebab utama rencana pembunuhan Rasulullah Saw karena hijrah besar-besaran yang dilakukan umat Islam ke Madinah dan tersebarnya Islam di kota tersebut.
- Umat Islam yang berasal dari Makkah (Quraisy) memiliki sanak saudara dan kerabat di Makkah. Hubungan kekerabatan menjadi penghalang mereka menggangu dan menyakiti umat Islam. Kafir Quraisy takut terhadap suku dan kabilah seorang Muslim, mereka menghindar untuk tidak menyakitinya.
hadir
ReplyDeleteHadir
ReplyDeleteNama: irgi Achmad fahrezi
ReplyDeleteKelas: 7i
No, absen: 19
Hadir
Innayah yaskiya safitri/18/7i
ReplyDeleteHadir
Aiska elza fairana /3/7i
ReplyDeleteHadir
Assalamualikum
ReplyDeletePak saya sudah membacanya
Hadir
DeleteNama:Aura May Lubna Larasati
DeleteKelas:7H
No.absen:07
Nama:afina Wijaya putri
ReplyDeleteKelas:7H
No.absen 02
Hadir
Nama:Maycennatique Gufnasya Hartono
ReplyDeleteKelas:7H
No.absen:14
Hadir
Nama:Maulida Khoerunisa
ReplyDeleteNo.absen:13
Kelas:7 H
Hadir
Nama:Airin Zahra Nawa Saputri
ReplyDeleteNo.Absen :04
Kels:7H
HADIR
Assalamualaikum Nama:Tahta Asya Alfinna
ReplyDeleteKelas:7H
Absen:30
Nama:Maycennatique Gufnasya Hartono
ReplyDeleteKelas:7H
No.absen:14
Hadir
Nama=Taufiq Naufal Alhakim
ReplyDeleteNo Absen=31
Kelas=7h
Hadir
Assalamualaikum
ReplyDeleteNama:flora anne saskia al qurniansyah
Kelas:7H
No.absen:11
Nama: Nevita putri salsabila
ReplyDeleteKelas:7H
No.absen:25
Hadir
Assalamu'alaikum
ReplyDeleteNama:Varaell Rizky Ramadhani
Kelas:7H
No Absen:32
Nama:Shazia Mutia Tsany
ReplyDeleteKelas:7h
No.absen:29
Hadir
Nama :Muhammad Rafi'an
ReplyDeleteKelas:7H
No. :19
Nama: Nabilla Zahra Putri Hareni
ReplyDeleteKelas:7E
No.absen: 20
HADIR
Asalamualaikum
ReplyDeleteNama: Qwinsi Nur Aini
Kelas:7E
No:24
Hadir
Assalamualaikum
ReplyDeleteNama: umar Khusnul Faruq
Kelas:7E
No:31
Hadir
Aysyaharani/7E/4
ReplyDeleteAssalamualaikum.
ReplyDeleteNama : Umar Khusnul Faruq
Kelas : 7E
No. : 31
HADIR
Assalamualaikum.
ReplyDeleteNama : Raihan Oryza Sativa
Kelas : 7E
No. : 25
HADIR
Nama:Aysyaharani
ReplyDeleteKelas:7E
No:4
Assalamualaikum
ReplyDeleteNama :Khoirunnisa Ayu Wulandari
Kelas :7E
No absen :14
HADIR
Nama: Muhammad Satrya Dava Revandri
ReplyDeleteKelas:7E
No:19
Nama:Rayhan Nandha Ghoffar
ReplyDeleteKelas:7i
No absen:33
Nama:Abhinaya Setya
ReplyDeletekelas: 7i
Absen : 01
Nama:Afina Wijaya Putri
ReplyDeleteKelas:7H
No. Absen 02