Pengertian Kerja

Serba Serbi Pendidikan - sahabat serba serbi pendidikan pada kesempatan ini kita akan membahas tentang Pengertian Kerja. Islam adalah sempurna dan menyeluruh. Sempurna mempunyai pengertian bahwa Islam adalah agama yan g menyempurnakan terhadap ajaran agama sebelumnya, sedangkan menyeluruh berarti bahwa Islam adalah agama yang mengatur seluruh sendi kehidupan. Termasuk dalam hal ini aktivitas manusia kerja manusia. Islam menganggap kerja sebagai cara yang paling utama untuk mencari rizki dan tiang pokok produksi. Sesungguhnya Allah akan memberikan kepada orang-orang Muslim yang bekerja suatu kehidupan yang baik, dan akan memberikan kepada mereka dengan yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.
َو ُ قِل اْعَمُلوْا َفَسَيَري الَّّلهُ عَمَلَكُمْ وَ َرسُوْ لُهُ وَ اْلُمْؤِمُنْوَن َو َسُتَرَّ ُدْونَ اِلَى  عَا ِلِم ا ْلَغيْبِ
 وَالَّشَها َد ةِ َقُيَنِّبُئكُمْ ِبَما ُكْنُتْم تَعْمَلُوْنَ ( التوبة 105َ)ََ
Dan katakanlah : bekerjalah kamu , maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberikan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.[1]

َما َا كَلَ َا حَدُ طَعَا مًا فَطُّ خَيْرًا مِنْ َانْ يَآ كُلَ مِنْ عَمَلٍ يَدَ ْيِه وَ اِنَّ نَبِيَ اللهُ دَا وُ دَ عَلَيْه
ِ ا لسَّلاٌَمُ كَا نَ يَآ كٌلُ مِنْ عَمَلِ  يَدِ هِ (رواه البخا ري)
Tidaklah seseorang memakan suatu makanan itu yang baik daripada memakan dari hasil usaha tangannya. Dam sesungguhnya Nabi Allah Dawud AS makan dari hasil usaha tangan beliau.[2]
Menurut konsep islam bekerja untuk kepentingan duniawiah itu sama penting dengan untuk kebutuhan ukhrowi.

وَا ْبتَغِ فِيْمَا اَتَكَ اللهُ الدَّارَالاْءَ خِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِْيبَكَ  مِنَ الدُّ نْيَا وَاَحْسِنْ كَمَا اَحْسَنَ الّلَهُ اِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ  اْلَفسَاَد فِي اْلاءَ رْضِ ِانَّ اللهَ لَا يُحِبُّ اْلمُقْسدِ ْينَ(القصص : 77)

Dan carilah pada apa yang dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari kenikmatan dunia, dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) Bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan”.[3]

اِ عْمَلْ لِدُ نْيَكَ كَاَ نَّكَ تَعِيْشُ َاَبدًا وَا عْمَلْ لِاءَ خِرَ ِتكَ  كَاَّ نَكَ تَمُوْ تُ غَدًا
Bekerjalah untuk duniamu seolah-olah kamu akan hidup selamanya, dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan-akan kamu akan mati esok.[4] .

2.1.1 Fungsi kerja
Bekerja menurut Islam bukan semata-mata untuk kepentingan jasmaniah dan duniawiah, melainkan sarana pemenuhan kebutuhan mental spiritual dan keperluan ukhrowi, sehingga mengandung nilai ibadah. Karena mempunyai nilai ibadah tersebut maka bekerja menurut konsep islam tidak boleh sekedar bekerja untuk bekerja, atau bekerja untuk bekerja, atau bekerja untuk makan, melainkn harus berdasarkan nilai-nilai tertentu yang dapat disebut sebagai tata nilai.[5]
Fungsi kerja dalam islam dapat dijabarkan sebagai berikut :
a.   Fungsi memenuhi kewajiban hakiki kemanusiaan sebagaimana yang diperintahkan Allah. Dengan kata lain vekerja bagi seseorang Muslim merupakan suatu upaya untuk memenuhi perintah Allah.
b.   Fungsi memenuhi kebutuhan jasmaniah (sandang, pangan, papan, kesehatan). Dengan bekerja orang akan bisa memenuhi kebutuhannya untuk memperoleh pakaian, makanan, dan minuman serta tempat tinggal, yang demikian berarti mempermudahnya untuk memelihara kesehatan tubuhnya.
c.    Fungsi memenuhi kebutuhan mental-rohaniah. Artinya dengan bekerja orang akan bisa menyalurkan bakat, minat dan kesenangan sekaligus mengembangkan kariernya.
d.   Fungsi memenuhi kewajiban memelihara keluarga dan mempertahankan kelestarian jenis.bekerja merupakan suatu kewajiban bagi kepala keluarga untuk memberi nafkah pada keluarganya. Dengan memberikan nafkah kepada keluarganya, nasib keluarga akan baik, dan dengan demikian yang bersangkutan telah pula berbperan memelihara kelestarian jenis makhluk manusia, sebab dengan mencukupi kebutuhan keluarga, berarti memberi kemungkinan besar anggota keluarga untuk hidup lestari dan berkembang biak dengan baik.
e.   Fungsi memenuhi kewajiban hidup masyarakat. Bekerja bukan semata-mata untuk kepentingan diri sendiri atau keluarga, melainkan juga memiliki fungsi social. Dengan bekerja seseorang telah ikut membina dan membangun  tatanan kehidupan masyarakat manusia. Seperti telah ikut membina dan membangun tatanan kehidupan masyarakat manusia. Seperti telah diketahui, manusia memerlukan manusia lain untuk bisa menjadi manusia. Manusia harus hidup bermasyarakat dan saling tolong. Baik dengan atau balas jasa, pada dasarnya seseorang yang kerja untuk dan atau bersama orang lain  berarti telah ikut membina masyarakat.[6]


                                                                                                                      <<<SELANJUTNYA>>>

[1] Yayasan Penyelenggara Penerjemah Penafsiran Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Depag RI, 1987,Q.S : At Taubah : 9 ; 105
[2] Al-Bukhori, Aljamii’u Al-Shaahih, Dar El Fikr, Beyrut, Liban 1993. Hal. 208

[3] Yayasan Penyelenggara Penerjemah Penafsiran Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Depag RI, 1987,Q.S Al-Qhashah, [28] : 27
[4] HR. Ibnu “Asakir Dalam Ainur Rahim Faqih, Bimbingan Dan Konseling Islami, LPPA dan UII Press, 1989 Yogyakarta Hal.117
[5] Penyunting Ainur Rahim Faqih, Bimbingan Dan Konseling Islami, LPPA dan UII Press, 1989 Yogyakarta Hal.117
[6] Ibid Hal.118

2 Responses to "Pengertian Kerja"

sumonggo tinggalkan salam