Adapun tokoh-tokoh ilmuwan Muslim yang berhasil dalam membangun dan Mengembangkan sosial budaya pada masa Daulah Bani Umayyah ialah :
1. Tokoh Ahli Ilmu Hadis
Ilmu Hadis mulai dirintis pada masa Khalifah Abdul Malik bin Marwan (65-86), Para tabi’in mulai menulis hadis dan berkembang dengan gerakah rihlah ilmiah, yaitu pengembaraann ilmiah yang dilakukan muhaddisin dari kota ke kota untuk mendapatkan suatu hadis dari Sahabat yang masih hidup dan tersebar di berbagai kota.
Pada masa Khalifah Umar bin Abdul Azis memerintahkan para gubernur dan para ulama untuk mengumpulkan hadis. Salah satunya, Gubernur Madinah Abu Bakar bin Muhammad bin Amr bin hadis-hadis yang ada pada Amrah binti Abdurrahman dan Qasim bin Muhammad bin Abu Bakar. Amrah adalah anak angkat Siti Aisyah dan orang yang terpercaya untuk menerima Hadis dari Siti Aisyah
Abu Bakar Muhammad bin Muslim bin Ubaidillah bin Sihab az Zuhri dianggap penulis Hadis pertama pada masa Daulah Umayyah. Pembukuan Hadis berikutnya oleh Ibnu Juraij (w. 150 H), ar-Rabi’ bin Shabih (w. 160 H), dan masih banyak lagi ulama lainnya. pembukuan hadis dimulai sejak akhir masa pemerintahan Bani Umayyah, tetapi belum begitu sempurna. Pembukuan Hadis mencapai sempurna pada Masa Dinasti Bani Abbasiyah.
2. Tokoh Ahli Tafsir
Ilmu Tafsir adalah ilmu yang dikhususkan untuk mengetahui kandungan ayatayat Al-Qur’an. Setelah Rasulullah wafat para sahabat Nabi seperti Ali bin Abu Thalib, Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Mas’ud. Ubay bin Ka’ab mulai menafsirkan ayat-ayat al-Qur’an bersandar dari Rasulullah lewat pendengaran mereka ketika Rasulullah masih hidup. Mereka dianggap sebagai pendiri Madzhab Tafsir dalam Islam
Pada masa itu lahir beberapa madrasah yang mengajarkan untuk kajian ilmu Tafsir diantaranya: 1). Madrasah Mekah atau Madrasah Ibnu Abbas yang melahirkan mufassir terkenal seperti Mujahid bin Jubair, Said bin Jubair, Ikrimah Maula ibnu Abbas, Towus Al-Yamany dan ‘Atho’ bin Abi Robah. 2). Madrasah Madinah atau Madrasah Ubay bin Ka’ab, yang menghasilkan pakar tafsir seperti Zaid bin Aslam, Abul ‘Aliyah dan Muhammad bin Ka’ab Al- Qurodli. 3). Madrasah Iraq atau Madrasah Ibnu Mas’ud, di antara murid-muridnya yang terkenal adalah al-Qomah bin Qois, Hasan al-Basry dan Qotadah bin Di’amah as-Sudy
3. Tokoh Ahli Ilmu Fikih
Ilmu Fikih, yang berarti pedoman hukum dalam memahami masalah berdasarkan suatu perintah untuk melakukan suatu perbuatan, perintah tidak melakukan suatu perbuatan dan memilih antara melakukan atau tidak melakukannya. Dasar dan pedoman pokok yang telah dibukukan kemudian disebut Ushul Fiqih. Ulama-ulama tabi’in Fiqih pada masa bani Umayyah diantaranya adalah:, Sy-Uriah bin Haris, al Qamah bin Qois, Masruq al- Ajda’, al-Aswad bin Yazid, kemudian diikuti oleh murid-murid mereka, yaitu: Ibrahim an-Nakh’l (w. 95 H) dan ‘Amir bin Syurahbil as Sya’by (w. 104 H). sesudah itu digantikan oleh Hammad bin Abu Sulaiman (w. 120H), guru dari Abu Hanifah.
4. Tokoh Ahli Tasawwuf
Tasawwuf merupakan sebuah ilmu tentang cara mendekatkan diri kepada Allah Saw., tujuannya agar hidup semakin mendapatkan makna yang mendalam, serta mendapatkan ketentraman jiwa. Ilmu taSawuf berusaha agar hidup manusia memilki akhlak mulia, sempurna dan kamil. Munculnya taSawuf, karena setelah umat semakin jauh dari Nabi, terkadang hidupnya tak terkendali, utamanya dalam hal kecintaan terhadap materi. Tokoh Sufi yang muncul pada masa Daulah Umayyah anatara lain; Sa’id bin Musayyab, Hasan al-Basri, Sufyan as-Tsauri
5. Tokoh Ahli Bahasa dan Sastra
Pada masa pemerintahan Abdul Malik bin Marwan, Bahasa Arab digunakan sebagai bahasa administrasi negara. Penggunaan bahasa arab yang makin luas membutuhkan suatu panduan kebahasaan yang dapat dipergunakan oleh semua golongan. Hal itu mendorong lahirnya seorang ahli bahasa yang bernama Sibawaihi. Ia mengarang sebuah buku yang berisi pokok-pokok kaidah bahasa Arab yang berjudul al-Kitab. Buku tersebut bahkan termashur hingga saat ini. Sastrawan=- sastrawan muslim muncul pada masa ini antara lain; Nu’man bin Basyir al Anshari (w, 65 H/680 M), Qays bin Mulawwah, termasyhur dengan sebutan Laila Majnun (w. 84 H/699 M), Al-Akhthal (w. 95/710 M), Abul Aswad al-Duwali (69 H), Al-Farasdaq (w. 114 H/732 M) dan Jarir (w. 111 H /792 M).
6. Tokoh Ahli Sejarah dan Geografi
Sejarah dan Geografi adalah ilmu yang membahas tentang perjalanan hidup, kisah, dan riwayat. Pada Masa Dinasti Bani Umayyah, KhalifahMuawiyah bin Abu Sufyan memerintah Ubaid bin Syariyah Al Jurhumi untuk menulis buku sejarah masa lalu dan masa bani Umayyah. Di antara karyanya adalah kitab al-Muluk wal Akhbar al-Madhi ( buku catatan sejarah Raja-raja masa lalu). Sejarawan lainnya adalah Shuhara Abdi yang menulis buku Kitabul Amsal.
7. Tokoh Ahli Ilmu Kedokteran
Sekolah tinggi kedokteran pada tahun 88 H/706 M. didirikan pada masa Khalifah Walid bin Abdul Malik. Ia memerintahkan para dokter untuk melakukan riset dengan anggaran yang cukup. Dalam Kildan dan Nazhar meraih ilmu kedokteran. Selain itu, gerakan terjemah buku-buku kedokteran mendukung perkembangan ilmu kedokteran di masa Bani Umayyah. Khalid bin Zayid bin Mu’awiyah adalah orang pertama yang menerjemahkan buku tentang astronomi, kedokteran dan kimia. rangka mengembangkan ilmu kedokteran, Khalifah meminta bantuan para dokter dari Persia. Pada Lembaga inilah Haris bin
D. Faktor-Faktor Penyebab Kemunduran Dinasti Umayyah
Kebesaran yang dibangun oleh Daulah Bani Umayyah ternyata tidak dapat menahan kemunduran dinasti yang berkuasa hampir satu abad ini, hal tersebut diakibatkan oleh beberapa faktor yang kemudian mengantarkan pada titik kehancuran. Diantara fakto-faktor tersebut adalah
- Terjadinya pertentangan keras antara kelompok suku Arab Utara (Irak) yang disebut Mudariyah dan suku Arab Selatan (Suriah) Himyariyah, pertentangan antara kedua kelompok tersebut mencapai puncaknya pada masa Dinasti Umayyah karena para Khalifah cenderung berpihak pada satu etnis kelompok
- Ketidakpuasan sejumlah pemeluk Islam non Arab. Mereka yang merupakan pendatang baru dari kalangan bangsa-bangsa yang dikalahkan mendapat sebutan “Mawali”, suatu status yang menggambarakan inferioritas di tengah-tengah keangkuhan orang-orang Arab yang mendapat fasilitas dari penguasa Umayyah. Mereka bersama-sama orang Arab mengalami beratnya peperangan dan bahkan di atas rata-rata orang Arab, tetapi harapan mereka untuk mendapatkan tunjangan dan hak-hak bernegara tidak dikabulkan. Seperti tunjangan tahunan yang diberikan kepada Mawali ini jumlahnya jauh lebih kecil dibanding tunjangan yang dibayarkan kepada orang Arab.
- Kaum Syi`ah dan Khawarij terus berkembang menjadi gerakan oposisi yang kuat dan sewaktu-waktu dapat mengancam keutuhan kekuasaan Umayyah. Disamping menguatnya kaum Abbasiyah pada masa akhir-akhir kekuasaan Bani Umayyah yang semula tidak berambisi untuk merebut kekuasaan bahkan dapat menggeser kedudukan Bani Umayyah dalam memimpin umat
- Lemahnya pemerintahan Dinasti Bani Umayyah juga disebabkan oleh sikap hidup mewah di lingkungan istana sehingga anak-anak Khalifah tidak sanggup memikul beban berat kenegaraan tatkala mereka mewarisi kekuasaan. Di samping itu, para Ulama banyak yang kecewa karena perhatian penguasa terhadap perkembangan agama sangat kurang
- Penyebab langsung tergulingnya kekuasaan dinasti Bani Umayyah adalah munculnya kekuatan baru yang dipelopori oleh keturunan Abbas bin Abdul Muthalib. Gerakan ini mendapat dukungan penuh dari Bani Hasyim dan kaum mawali yang merasa dikelas duakan oleh pemerintahan Bani Umayyah.
Rizka Aura Kamila 7j/30
ReplyDeleteHADIR
Nabila Zulfa Naurin
ReplyDelete7J/ 23
HADIR
Muhammad aditya navaro 7f/21
ReplyDeleteHADIR
Egan Tirta Wiyasa 7J/12
ReplyDeleteHADIR
Aisya salsabela 7J/03
ReplyDeleteHADIR
Hilmi Bahrul 'Ulum 7J/16
ReplyDeleteHadir pak
Alya Rahma Azzahra 7j/7
ReplyDeleteHADIR
Cellia Agustri Zahrani 7F/05
ReplyDeleteHADIR
abhinaya setya s
ReplyDelete71-01
HADIR
Fachri Zaldy Bramanta 7f/8
ReplyDeleteHadir
Assalamualaikum
ReplyDeleteNama: Nabilla Zahra Putri Hareni
Kelas: 7E
No.absen: 20
Hadir
Assalamualaikum
ReplyDeleteNama : Umar Khusnul Faruq
Kelas : 7E
No.absen : 31
Hadir
Assalamualaikum
ReplyDeleteNama: Muhammad Satrya Dava Revandri
Kelas:7E
No.absen:19
Hadir
Assalamualaikum
ReplyDeleteNama : Maulana Ihsan ghani
Kelas: 7G
No.Absen: 17
Hadir pak
Muhana anin diya 7G\25
ReplyDeleteHADIR
Saifullah nur Latif Sasongko
ReplyDelete7E/28 hadir