SABAR DAN SUKUR



Allah Swt. Menjanjikan kepada semua manusia akan kehidupan yang bahagia. Pada saat yang sama Allah Swt. memberikan kepada manusia kesusahan, kehawatiran, ketakutan, kekurangan makan, dan lain-lain, untuk menguji manusia. Siapakah diantara mereka yang paling baik.

Manusia yang beruntung adalah mereka yang mampu menjalani ujian yang diberikan Allah Swt., mereka itu adalah yang memiliki iman yang kokoh dan kesabaran serta memiliki rasa syukur atas semua yang karuniakan Allah Swt. yang diberikan kepada mereka

Apakah sabar itu? Apakah syukur itu? bagaimana kedua hal tersebut dapat di wujudkan dalam kehidupan? Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut akan diperoleh dalam proses pembahasan materi berikut

Dari Abu Yahya Shuhaib bin Sinan ra. Berkata,: Rasulullah Saw. bersabda: “Alangkah mengagumkan keadaan orang yang beriman, karena semua keadaannya (membawa) kebaikan (untuk dirinya), dan ini hanya ada pada seorang mukmin; jika dia mendapatkan kesenangan dia akan bersyukur, maka itu adalah kebaikan baginya, dan jika dia ditimpa kesusahan dia akan bersabar, maka itu adalah kebaikan baginya” (HR. Muslim)

Hadis ini menunjukkan besarnya keutamaan bersyukur di saat senang (senggang) dan bersabar di saat susah (sulit), bahkan kedua sifat inilah yang merupakan penyempurna keimanan seorang hamba.

Abdullah bin Mas‟ud berkata: “Iman itu terbagi menjadi dua bagian; sebagiannya (adalah) sabar dan sebagian (lainnya adalah) syukur”

alam al-Qur‟an, Allah Swt. memuji secara khusus hamba-hamba-Nya yang memiliki dua sifat ini sebagai orang-orang yang bisa mengambil pelajaran ketika menyaksikan tanda-tanda kemahakuasaan Allah. 


Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kemehakuasaan Allah) bagi setiap orang yang sangat sabar dan banyak bersyukur” (QS Luqmaan: 31).

Hadis tersebut juga menjelaskan bahwa kehidupan seorang mukmin seluruhnya bernilai kebaikan dan pahala di sisi Allah Swt. baik dalam kondisi yang membuatnya senang ataupun susah.

Seorang hamba yang sempurna imannya akan selalu bersyukur kepada Allah Swt. ketika senang dan bersabar ketika susah, maka dalam semua keadaan dia senantiasa ridha kepada Allah Swt. dalam segala ketentuan takdirNya, sehingga kesusahan dan musibah yang menimpanya berubah menjadi nikmat dan anugerah baginya.

Orang yang tidak beriman akan selalu berkeluh kesah dan murka ketika ditimpa musibah, sehingga semua dosa dan keburukan akan menimpanya, dosa di dunia karena ketidaksabaran dan ketidakridhaannya terhadap ketentuan takdir Allah Swt. serta di akhirat mendapat siksa neraka.

Uraian tentang sabar sebagian telah dibahas pada bab sebelumnya. Sedangkan syukur merupakan bagian dari akhlak mulia, yang muncul karena adanya rasa kecintaan dan keridaan terhadap Allah Swt., Sang Pemberi Nikmat. Seseorang yang diberikan nikmat oleh-Nya walaupun sedikit, tidak mungkin akan bersyukur kalau tidak ada keridaan di hatinya. 

Orang yang mendapatkan penghasilan yang sedikit dan pas-pasan tidak akan bisa bersyukur jika tidak ada keridhan di hatinya. Demikian pula orang yang diberi kelancaran rezeki dan harta yang melimpah, akan terus merasa kurang dan tidak akan bersyukur jika tidak diiringi kerikhlasan. 

Barangsiapa yang menyadari adanya nikmat dan mengetahui Sang Pemberi nikmat lalu mengakui kenikmatan tersebut dan tunduk serta cinta pada-Nya. Kemudian mempergunakan kenikmatan tersebut dalam hal-hal yang dicintai Allah Swt. inilah orang-orang yang dianggap bersyukur 

0 Response to "SABAR DAN SUKUR"

Post a Comment

sumonggo tinggalkan salam